Mantenku

Mantenku

Minggu, 30 Oktober 2022

Paijan: Sakit Jiwa atau Memang Penjahat?

Halo, nama saya Angel Solihatun. Panggil saya Angel ya, jangan Atun, nanti ketahuan kalau saya ini udik. Ini kisah nyata.

Tahun 2007-2008, ketika saya hamil anak pertama, saya pernah tidak berani pulang jika suami saya belum pulang karena ada seseorang di rumah, sebut saja Paijan, yang akan meminjam sepeda motor saya untuk mengunjungi pacarnya yang bernama Painem di Mojosongo. Saya kadang pergi ke tempat kos saya dulu ketika masih kuliah dan ada di sana sampai sore. Sekedar info, sepeda motor saya kredit dan dibayari bapak saya. Bapak saya membelinya agar saya bisa mengajar sore (ngelesi) dengan mudah, bukan untuk dipinjamkan pada siapapun, apalagi si Paijan. Apalagi untuk pacaran.

Awalnya satu kali, dua kali, saya tidak bermasalah ketika sepeda saya dipinjam. Tapi, setelah menjadi kebiasaan rutin, saya mulai merasa jengkel. Apalagi, jika saya protes kepada Mas Terbaik, suami saya, dia malah marah pada saya & meminta saya tidak protes padanya karena bukan Mas Terbaik yang meminjam, melainkan orang lain. Saya, yang hanya sendiri, tidak punya bala bantuan, & jauh dari keluarga, tentu saja sangat sakit hati.

Kamis, 30 Juli 2020

Pengalaman di Negara Inggris

Beberapa waktu yang lalu, saya mendapatkan kesempatan berada di negara Inggris selama kurang lebih 2 bulan. Saya menjalankan tugas sebagai seorang Duta Bahasa Negara. Tugas saya adalah mengajar bahasa dan budaya di University of Nottingham.

Bersambung

Jumat, 24 Juli 2020

Aku Curi Panggungmu

"Nora, Dewi mengundang kita semua makan-makan di Pop Chicken," Chika berkata padaku.

"Oya? Dalam rangka apa?" tanyaku. Sebenarnya aku sudah bisa menebak. Pasti Dewi mengadakan acara itu untuk syukuran karena dia sudah berhasil lulus kuliah masternya di Inggris. 

"Lho kan, dia udah kelar kuliahnya di Inggris. Kamu gimana sih," jawab Chika sambil mendorong punggungku.

"Iya. Pasti aku datang. Kita barengan aja mau?" tanyaku. Chika adalah sahabat terbaikku. Pasti dia tidak akan menolak ajakanku.

"Oke. Aku tunggu di jalan dekat rumahku ya jam 9 ya," pintanya. Acara akan diadakan besok pukul 9 pagi. Jadi pukul 9 adalah waktu yang sesuai untuk berangkat. 

Tapi, aku tidak ingin Nora merasa penting. Kalau kami datang tepat waktu, dia pasti akan merasa besar kepala. Dia akan mengira kalau kami menyukainya. 

Bersambung

Kamis, 23 Juli 2020

Aku akan Menemukan Kelemahanmu

[Kisah fiksi dari sudut pandang antagonis]

Hai pembaca. Perkenalkan namaku Aldona. Aku biasa dipanggil Bu Dona. Aku sudah menikah selama 10 tahun dan mempunyai 2 anak yang pintar. Keluarga kami keluarga bahagia. Kami juga keluarga cerdas. Aku sendiri bekerja sebagai seorang guru di sekolah swasta. 

"Bu Rini, gimana kuliahnya?" tanyaku pada bu Rini, teman kerjaku. Dia adalah seorang guru Matematika yang sekarang sedang mengambil gelar Magister dari sebuah universitas terkenal di kotaku.

"Baik-baik saja. Alhamdulillah," jawabnya dengan ceria.

Jumat, 20 Januari 2017

Mbolang to Singapura

Halo, pembaca yang budiman. Ketemu lagi dengan saya, admin Catatan Harian. Biasanya saya bercerita tentang kehidupan saya yang ga jauh-jauh amat dari mengajar  karaoke. Sedikit berbeda, kali ini saya akan menceritakan pengalaman mbolang saya.


Sebenarnya saya bukan orang yang suka mbolang. Bagi saya yang dibesarkan di keluarga yang pas-pasan, main atau traveling itu hanya membuang uang. Namun, berawal dari terlanjur mempunyai passport untuk mengikuti sebuah conference di Kamboja (yang kemudian saya juga batal kesana karena pertimbangan biaya), terbersit rasa dalam hati untuk merasakan traveling ke luar negri.

Sabtu, 21 Mei 2016

Kuliah S2

Bulan Juni 2015 yang lalu saya wisuda S2. Saya merasa senang & bangga bisa lulus dengan nilai Cum Laude (3,85), nilai yang tidak pernah saya bayangkan. Iya, nilai bagus membuat saya bangga meski banyak orang yang berkata, "Nilai Cum Laude tidak membawamu kemana-mana. Buat apa?". Bagi saya itu adalah pembuktian bahwa saya benar-benar bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu di program S2 saya. Kuliah S2 yang saya jalani dengan berdarah-darah akhirnya selesai dengan hasil yang menggembirakan dengan senyum dari suami, orangtua, & anak-anak.

Smule Karaoke

Sebagai seorang ibu yang bekerja, terkadang aku merasa jenuh dengan pekerjaanku. Persiapan materi, mengajar, menyiapkan soal, dan menghitung nilai menjadi makananku sehari-hari. Bukan hanya itu saja, pekerjaan tambahanku sebagai seorang penerjemah semakin membuat leher kaku karena sering lama berada di depan laptop.